Sabtu, 14 Mei 2011
Jiwa Yang Resah
Siang itu alam terasa lain dari biasa
langit tak sebiru hari sebelumnya
awan tak seperti dipagi hari
angin mulai tak bersahabat dengan sgala makhlukNya
Siang itu tak kulihat mentari
rasa malu menahannya menampakkan diri
cahaya teduhnya tak sanggup menyinari bumi
karena sinarnya tersembunyi dibalik tumpukkan awan hitam
Siang itu pula hati ini gundah gulana
hidung tak sanggup bernapas lega
kaki serasa terpaku di permukaan tanah
hingga kurasa hidup begitu berat tuk dilanjutkan
Dan siang itu ku trima kabar dari pembawanya
kabar yang hampir remukkan harapan
menghujam jantung menyesakkan dada
menusuk hingga sendi nadi terdalam
kabar yang saat ini menjadi sahabat dalam hati dan pikiranku
langit tak sebiru hari sebelumnya
awan tak seperti dipagi hari
angin mulai tak bersahabat dengan sgala makhlukNya
Siang itu tak kulihat mentari
rasa malu menahannya menampakkan diri
cahaya teduhnya tak sanggup menyinari bumi
karena sinarnya tersembunyi dibalik tumpukkan awan hitam
Siang itu pula hati ini gundah gulana
hidung tak sanggup bernapas lega
kaki serasa terpaku di permukaan tanah
hingga kurasa hidup begitu berat tuk dilanjutkan
Dan siang itu ku trima kabar dari pembawanya
kabar yang hampir remukkan harapan
menghujam jantung menyesakkan dada
menusuk hingga sendi nadi terdalam
kabar yang saat ini menjadi sahabat dalam hati dan pikiranku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar