Kamis, 09 Mei 2013
Multicast Routing
Pada materi CCIE RS terdapat pembahasan Multicast routing. Secara simple, Multicast berarti mengirim dari satu sumber ke banyak tujuan dalam 1 group. Bedanya dengan broadcast yaitu broadcast dikirim ke semua tujuan tanpa memandang group. Analogi Multicast yang mudah kita jumpai adalah BBM group (Blackberry Messanger). Jika kita mengirimkan sebuah pesan ke semua anggota dalam sebuah group, misalnya group SHOPPING, maka semua anggota yang tergabung dalam group tersebut akan menerima pesan yang kita kirim.Namun tidak semua yang ada dalam contact list kita tergabung dalam group tersebut. Yang tidak tergabung tidak akan menerima pesan yang kita sampaikan.
Terdapat beberapa mode Multicast routing, antara lain :
1. Dense Mode. Dense mode akan membanjiri (flooding) trafik multicast ke semua router, tanpa request dari router lain. Namun jika ada anggota yang tidak ingin menerima trafik multicast dapat melakukan request (prune message), sehingga tidak lagi menerima trafik multicast. Namun demikian, setiap 3 detik proses flooding yang kemudian diikuti prunning berlangsung terus menerus, sehingga tidak effisien dalam penggunaannya.
2. Sparse Mode. Sparse Mode melakukan pengiriman trafik multicast hanya pada host yang melakukan request. Pada sparse mode ini ada router yang akan menjadi RP (Rendezvous Point). Konsep RP ini sebenarnya mirip dengan RR pada routing BGP, yaitu bertugas untuk mengirimkan trafik multicast ke host yang melakukan request multicast, serta meroutingkan host yang meminta multicast ke router yang melakukan join group. Sederhananya, semua router terhubung ke RP untuk melakukan request multicast.
Secara default, penentuan router mana yang akan menjadi RP pada sparse mode hanya bisa dilakukan dengan cara Manual, yaitu men-create RP-Address pada setiap router, sedangkan cara Auto yaitu harus di force dengan menuliskan command #ip pim autorp listener pada semua router.
3. Sparse Dense mode. Seperti yang telah saya sebutkan di atas bahwa secara default penentuan RP pada sparse mode dilakukan dengan cara manual. Namun sebenarnya bisa dilakukan auto dengan menambahkan dense-mode. Kenapa harus menambahkan dense mode?? Karena dense mode yang akan mengirimkan RP candidate dan Mapping agent ke router-router yang lain. Namun demikian saat pendistribusian Multicast trafik tetap menggunakan sparse-mode.
Pada mode ini, selain menentukan RP, juga menentukan Mapping agent. Mapping agent ini bertugas menentukan router mana yang akan mejadi RP dan kemuadian memberitahukan kepada router lain.
4. Source Specific Multicast (SSM). Pada Mode-mode di atas, source multicast berasal dari berbagai sumber. Nah, sebenarnya kita pun bisa membatasi source dari muticast dengan menggunakan mode SSM. SSM join menggunakan IGMP versi 3 yang memiliki kemampuan filtering terhadap source multicast.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar