Rabu, 03 Februari 2010
Jaringan Ethernet
Ethernet adalah sebuah metode akses media jaringan di mana semua host di jaringan tersebut berbagi bandwidth yang sama dari sebuah link. Ethernet menjadi populer karena ia mudah sekali disesuaikan dengan kebutuhan (scalable), artinya cukup mudah untuk mengintegrasikan teknologi baru seperti Fast Ethernet dan Gigabit Ethernet, ke dalam infrastruktur network yang ada. Ethernet juga relatif mudah untuk diimplementasikan dari awal, dan cara pemecahan masalahnya juga mudah. Ethernet menggunakan spesifikasi layer physical dan Data Link. Bagian berikut akan membahas mengenai informasi apa saja di kedua layer tersebut yang perlu diketahui untuk secara efektif mengimplementasi, memecahkan masalah, dan mempertahankan sebuah jaringan ethernet.
Jaringan Ethernet menggunakan apa yang dinamakan Carrier Sense Multiple Access with collisoin Detection (CSMA/CD), yaitu sebuah protokol yang membantu peralatan jaringan untuk berbagi bandwidth secara merata tanpa mengalami kejadian di mana dua peralatan mengirimkan data pada saat yang bersamaaan. CSMA/CD diciptakan untuk mengatasi masalah collision yang terjadi ketika paket-paket dikirmkan secara serentak dari titik jaringan (node) yang berbeda. Percayalah bahwa pengelolaan collision yang baik adalah sangat penting karena ketika sebuah titik jaringan mengirimkan data di jaringan CSMA/CD, semua titik lain akan menerima dan memeriksa data tersebut. Hanya bridge dan router yang dapat secara efektif mencegah sebuah data mengalir ke seluruh jaringan.
Jadi, bagaiman CSMA/CD bekerja? Jawabannya adalah seperti berikut :
Ketika sebuah host ingin mengirimkan data ke sebuah jaringan, dia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ada atau tidaknya sinyal digital di kabel. Jika tidak ditemukan sinyal (tidak ada host yang sedang mengirm data), host tersebut akan meneruskan pengiriman data. Namun ini tidak berhenti di sini saja. Host yang mengirimkan data tersebut akan secara konstan memantau kabel untuk memastikan bahwa tidak host yang mulai mengirimkan data. Jika host tersebut menemukan adanya sinya lain di kabel tersebut, ia akan mengirmkan sebuah sinyal pengacak tambahan yang akan mengakibatkan semua titik di jaringan tersebut untuk menghentikan percobaan pengiriman data (mirip sinyal sibuk). Titik-titik di jaringan tersebut akan bereaksi terhadap sinyal pengacak tersebut dengan menunggu beberapa saat sebelum mencoba melakukan pengiriman data lagi. Sebuah algoritma backofff(waktu tunda pengiriman ulang yang diberlakukan setelah collision terjadi) akan menentukan kapan host-host yang mengalami collision tadi untuk mulai melakukan pengiriman data. Jika collison tetap terjadi setelah 15 menit, titik yang mencoba mengirm data tadi akan mengalami time-out. Jelas bukan????
Efek dari adanya network CSMA/CD untuk mengatasi collision berat yatu : Delay, Throughput (laju kecepatan perpindahan data) yang rendah, dan congestion.
Jaringan Ethernet menggunakan apa yang dinamakan Carrier Sense Multiple Access with collisoin Detection (CSMA/CD), yaitu sebuah protokol yang membantu peralatan jaringan untuk berbagi bandwidth secara merata tanpa mengalami kejadian di mana dua peralatan mengirimkan data pada saat yang bersamaaan. CSMA/CD diciptakan untuk mengatasi masalah collision yang terjadi ketika paket-paket dikirmkan secara serentak dari titik jaringan (node) yang berbeda. Percayalah bahwa pengelolaan collision yang baik adalah sangat penting karena ketika sebuah titik jaringan mengirimkan data di jaringan CSMA/CD, semua titik lain akan menerima dan memeriksa data tersebut. Hanya bridge dan router yang dapat secara efektif mencegah sebuah data mengalir ke seluruh jaringan.
Jadi, bagaiman CSMA/CD bekerja? Jawabannya adalah seperti berikut :
Ketika sebuah host ingin mengirimkan data ke sebuah jaringan, dia akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap ada atau tidaknya sinyal digital di kabel. Jika tidak ditemukan sinyal (tidak ada host yang sedang mengirm data), host tersebut akan meneruskan pengiriman data. Namun ini tidak berhenti di sini saja. Host yang mengirimkan data tersebut akan secara konstan memantau kabel untuk memastikan bahwa tidak host yang mulai mengirimkan data. Jika host tersebut menemukan adanya sinya lain di kabel tersebut, ia akan mengirmkan sebuah sinyal pengacak tambahan yang akan mengakibatkan semua titik di jaringan tersebut untuk menghentikan percobaan pengiriman data (mirip sinyal sibuk). Titik-titik di jaringan tersebut akan bereaksi terhadap sinyal pengacak tersebut dengan menunggu beberapa saat sebelum mencoba melakukan pengiriman data lagi. Sebuah algoritma backofff(waktu tunda pengiriman ulang yang diberlakukan setelah collision terjadi) akan menentukan kapan host-host yang mengalami collision tadi untuk mulai melakukan pengiriman data. Jika collison tetap terjadi setelah 15 menit, titik yang mencoba mengirm data tadi akan mengalami time-out. Jelas bukan????
Efek dari adanya network CSMA/CD untuk mengatasi collision berat yatu : Delay, Throughput (laju kecepatan perpindahan data) yang rendah, dan congestion.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar