Senin, 05 Mei 2008
Hidup adalah Pilihan
Jika mendengar ungkapan di atas, saya teringat pada pengalaman hidup yang pernah saya alami. Saat itu masih menginjakkan kaki disalah satu perguruan tinggi yang keren nan eksklusif yang bernama STT Telkom (sekarang berubah nama menjadi ITT Telkom), saya dihadapkan pada pilihan yang nantinya akan merubah kehidupan saya diwaktu-waktu berikutnya. Pilihan itu adalah apakah saya memilih melanjutkan kuliah yang pada waktu itu sudah berada di semester 3 ataukah berhenti untuk selanjutnya menjadi karyawan disalah satu BUMN terbesar di negeri ini. Salah satu dari pilihan inilah yang nantinya akan saya jalani.
Setelah memikirkannya “masak-masak”, akhirnya saya menjatuhkan pilihan untuk mengabdi di perusahaan yang notabenenya merupakan perusahaan yang incumbent dibidang Telekomunikasi. Dan Alhamdulillah, pilihan saya adalah pilihan yang sangat tepat.
Itulah hidup. Kadang kala kita dihadapkan pada berbagai pilihan, dimana pilihan-pilihan tersebut akan merubah kehidupan kita diwaktu-waktu berikutnya. Kita diharuskan untuk pandai-pandai membaca situasi unuk menentukan pilihan kita. Karena jika salah memilih, bisa jadi akan timbul penyesalan pada pilihan kita dihari-hari selanjutnya.
Kadang ada sekelompok manusia yang dihadapkan pada pilihan pahit dalam hidupnya. Mereka itu adalah kelompok manusia yang memiliki taraf kehidupan ekonomi dibawah standard. Kadang kala mereka dihadapkan pada pilihan “apakah mereka akan hidup sebagai orang yang baik atau sebagai orang yang jahat?” Maksudnya apakah mereka akan mencari nafkah dengan cara yang baik atau dengan cara yang tidak baik, merampok misalnya. Mereka harus memilih diantara dua pilihan tersebut. Karena pilihan mereka itu akan menentukan bagaimana mereka menjalani kehidupan selanjutnya.
Demikian juga dalam hal memilih pasangan hidup, kita juga dihadapkan pada berbagai pilihan pasangan yang menurut kita memenuhi criteria yang kita tetapkan.
Tapi apapun pilihan yang dihadapkan pada kita, sebaiknya serahkan semuanya kepada sang maha pengatur kehidupan. Mintalah petunjuk pada-Nya, pilihan mana yang harus kita pilih “agar tidak ada penyesalan dan air mata” dikemudian hari.
Bagaimana dengan hidup Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar