Jumat, 04 Oktober 2013
Bagaimana Proxy ARP Bekerja?
Berikut adalah contoh bagaimana
Proxy ARP bekerja :
Network Diagram
Host A (172.16.10.100) pada
subnet A akan mengirim paket ke Host D (172.16.20.200) pada subnet B. Pada
gambar di atas, Host A memiliki subnet mask /16. Artinya bahwa host A meyakini
bahwa dirinya terkonek secara directly connected pada semua jaringan pada
subnet 172.16.0.0. Ketika Host A akan berkomunikasi dengan device-device lain,
Host A mengirimkan ARP request ke tujuan. Oleh karena itu, ketika Host A akan mengirimkan
paket ke Host D, Host A meyakini bahwa “hubungan” antara dirinya dan Host D
adalah directly connected, maka Host A akan mengirimkan ARP request ke Host D.
Untuk mencapai Host D
(172.16.20.200), Host A butuh MAC Address dari Host D. Oleh karena itu, Host A
mengirimkan paket broadcast berupa ARP request ke dalam subnet A, seperti
terlihat pada table berikut:
Dalam paket ARP request ini, Host
A (172.16.10.100) melakukan request agar Host D (172.16.20.200) mengirimkan MAC
address-nya. Kemudian ARP request di encapsulasi dalam Ethernet frame dengan
MAC address Host A sebagai source address dan mem-broadcast (FFFF.FFFF.FFFF) ke
destination address. Karena ARP request dikirim secara broadcast, maka paket
tersebut akan diterima oleh semua Node dalam Subnet A, termasuk interface
Ethernet 0 pada router, tetapi tidak sampai pada host D. Paket yang dibroadcast
tidak sampai ke Host D karena secara default, router tidak mem-forward paket
broadcast.
Karena router mengetahui bahwa
target address adalah host dengan IP 172.16.20.200 yang berada di subnet lain
dan Host D dapat di-reach dari router, kemudian router tersebut me-reply dengan
mengirimkan MAC address router tersebut ke Host A.
Tabel di atas adalah proxy ARP
reply yang dikirim oleh router ke Host A. Packet Proxy ARP reply di encapsulasi
dalam Ethernet frame dengan MAC Address dari router sebagai source address dan
MAC address Host A sebagai destination address. Paket-paket ARP reply selamanya
berupa paket unicast ke original requester.
Setelah menerima ARP reply, Host
A mengupdate ARP table seperti berikut :
Mulai saat ini, Paket-paket dari
Host A yang ditujukan untuk Host D ke MAC address router. Karena router
mengetahui dan dapat me-reach Host D, maka router akan mem-forward paket
tersebut ke Host D. Cache ARP pada host-host di subnet A dipenuhi oleh MAC
address router untuk semua host di subnet B. Semua paket yang ditujukan ke
subnet B akan dikirimkan ke router, kemudian router akan mem-fordward paket
tersebut ke host-host di subnet B. Berikut table ARP di Host A :
Table di atas terlihat bahwa
seluruh MAC address yang ditujukan ke subnet B adalah MAC address dari router.
Inilah issue dari penggunaan proxy-ARP.
Interface pada Cisco router dan
switch harus di konfigurasi disable karena secara default, proxy-ARP enable
pada semua interface. Command yang
digunakan adalah no ip proxy-arp untuk men-disable proxy-arp pada interface.
Dengan command no ip proxy-arp,
ketika host B (172.16.10.200/24) pada subnet A mencoba mengirimkan paket dengan
tujuan Host D (172.16.20.200) pada subnet B, Host B akan melihat pada routing
table nya. Host B (172.16.10.200/24) tidak melakukan ARP request karena Host B
dan Host D berada dalam subnet yang berbeda.
Keuntungan dari Proxy ARP
Kelebihan utama dari proxy ARP adalah
proxy ARP dapat ditambah pada single router dalam jaringan dan tidak mengganggu
routing table router dalam jaringan. Proxy ARP pasti digunakan pada jaringan
dimana IP host tidak dikonfigurasi dengan default gateway atau tidak memiliki
routing intelligence.
Kekurangan Proxy ARP
Host-host tidak memiliki data tentang detail
fisik dari network dan mengasumsikan sebagai flat network dimana host-host
tersebut dapat me-reach semua destinasi dengan mengirimkan paket ARP request. Tetapi
penggunaan ARP juga memiliki disadvantage, yaitu :
- Dapat meningkatkan jumlah traffic ARP dalam segement jaringan.
- Host-host butuh ARP table untuk menghandel mapping IP to MAC address.
- Security dapat dirusak.
- Tidak dapat bekerja dalam network yang tidak menggunakan ARP untuk address resolution.
- Tidak dapat di generalisasi untuk semua topologi network.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar